Satgas 732/Banau Borong Hasil Tani, Senyum Warga Dangbet Terbeli

    Satgas 732/Banau Borong Hasil Tani, Senyum Warga Dangbet Terbeli

    PUNCAK - Di tengah terik pagi Kampung Dangbet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, bukan hanya sayur, buah, dan umbi yang tersaji dalam noken para mama-mama petani. Jumat, (28/11/2025), menjadi saksi bisu hadirnya harapan baru. Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Dangbet mendatangi langsung warga, membeli hasil bumi mereka tanpa perantara, sebuah terobosan yang dirasakan sangat menyentuh.

    Inisiatif yang digagas melalui program SAHABAT BANAU (Saling Hargai dan Toleransi Banau Amankan Natal dan Tahun Baru) ini, dipimpin oleh Sertu Gusti, tidak sekadar berarti transaksi jual beli. Sebuah model baru dukungan ekonomi bagi masyarakat perbatasan telah lahir, membebaskan petani dari kerumitan distribusi yang selama ini membebani.

    Kapten Inf Henry, Danpos Dangbet, menjelaskan esensi dari kegiatan yang akrab disapa 'Rosita' ini. Ia menegaskan bahwa program ini adalah solusi nyata untuk mengatasi persoalan struktural distribusi hasil kebun yang kerap dialami warga.

    “Rosita ini bukan sekadar transaksi. Ini intervensi kecil yang memutus masalah besar: rantai distribusi. Kami ingin jerih payah petani di sini dihargai layaknya di kota. Mereka menanam di medan berat, maka yang datang membeli, ya kami. Sekaligus kami mendengar langsung tantangan mereka, ” ujar Kapten Inf Henry, Jumat (28/11/2025).

    Bagi warga Kampung Dangbet, program ini bagaikan oase di tengah tantangan medan menuju pasar yang jauh dan biaya transportasi yang mencekik. Lukas Werfete, tokoh adat setempat, merasakan perubahan signifikan yang dibawa oleh Satgas.

    “Medan ke pasar jauh, ongkos mahal. Kadang sayur layu duluan. Hari ini kami bisa jual segar, harga pantas, dibayar tunai. Ini bukan hanya membantu dompet kami, tapi menjaga harga diri kami, ” ungkap Lukas Werfete.

    Dampak kemanusiaan dari program ini terasa begitu dalam, terutama bagi kelompok rentan. Mama Yoman, seorang petani sayur, menunjukkan lembaran uang tunai yang didapatnya pagi itu, sebuah bukti nyata bantuan untuk kebutuhan keluarganya.

    “Hari ini saya langsung dapat uang untuk kebutuhan sekolah anak-anak. Kalau harus ke pasar, bisa habis di ongkos. Terima kasih Yonif 732. Kami ingin ini terus ada, ” tuturnya penuh haru.

    Senada dengan Mama Yoman, Ibu Yoman, petani lainnya yang turut serta dalam kegiatan tersebut, menyoroti dampak ekonomi langsung yang dirasakan untuk pendidikan dan kelangsungan hidup keluarga.

    “Saya bisa beli buku dan bekal sekolah anak hari ini. Ini sangat berarti bagi kami ibu-ibu di perbatasan, ” tambahnya dengan senyum merekah.

    Kegiatan 'Rosita' di Pos Dangbet ini menunjukkan bagaimana pendekatan adaptif dan humanis TNI dapat menempatkan ekonomi rakyat sebagai bagian integral dari operasi teritorial, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 yang diharapkan penuh kedamaian di wilayah Beoga.

    (Wartamiliter)

    rosita dangbet sahabat banau yonif 732 banau ekonomi perbatasan borong hasil tani tni humanis rosita dangbet sahabat banau yonif 732 banau ekonomi perbatasan borong hasil tani tni humanis
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    TNI dan Warga Titigi Bangun Kepercayaan...

    Artikel Berikutnya

    TNI 500/Sikatan Borong Hasil Kebun, Beri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami