PUNCAK - Di tengah bentangan alam Papua Pegunungan yang eksotis namun penuh tantangan, sebuah inisiatif menyala untuk menerangi masa depan generasi penerus. Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau tak hanya hadir menjaga kedaulatan negeri, namun juga merajut asa melalui program inovatif bernama “Papua Melek”. Kampus sementara mereka di Kampung Marilaukin, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, pada Rabu (19/11/2025), menjelma menjadi ruang kelas penuh keceriaan bagi puluhan siswa Sekolah Dasar.
Dipimpin langsung oleh Sertu Sugianto Fokaaya, personel Satgas dengan sabar membimbing anak-anak Marilaukin dalam penguasaan Bahasa Indonesia dan keterampilan menulis. Metode pengajaran yang interaktif dan penuh canda tawa membuat materi pelajaran tak lagi terasa berat. Lebih dari sekadar akademis, semangat kebangsaan turut disemai. Pancasila, lambang negara yang megah, dikenalkan beserta makna persatuan dalam keberagaman yang kaya, serta pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air sejak usia dini.

Kapten Inf Frincen Sinaga, Komandan Pos Marilaukin, dengan mantap menyampaikan visi misi di balik kegiatan ini. Ia percaya bahwa pendidikan adalah pondasi kokoh bagi kemajuan bangsa.
“Pendidikan adalah fondasi utama membangun masa depan bangsa. Tugas kami di perbatasan bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi hadir langsung memberdayakan masyarakat. Melalui Papua Melek, kami ingin memastikan anak-anak di wilayah ini mendapat kesempatan belajar yang layak dan mengenal jati diri bangsanya, ” tegas Kapten Sinaga.
Dukungan hangat datang dari para pendidik setempat. Seorang guru SD Marilaukin tak mampu menahan haru atas dedikasi para prajurit.
“Kehadiran bapak TNI sangat membantu kami. Anak-anak jadi lebih bersemangat belajar. Cara mengajar mereka menarik, membuat materi cepat dipahami. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan, ” ujarnya, matanya berkaca-kaca penuh rasa syukur.
Kegiatan “Papua Melek” ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran Satgas Yonif 732/Banau lebih dari sekadar penjaga keamanan. Mereka adalah agen perubahan, garda terdepan dalam mencerdaskan anak-anak Papua di pelosok negeri yang seringkali luput dari jangkauan pendidikan formal.
(jurnalis)
