Menyulam Merah Putih di Hati Anak Papua: Prajurit Yonif 408/Sbh Jadi Guru Kebangsaan di Lanny Jaya

    Menyulam Merah Putih di Hati Anak Papua: Prajurit Yonif 408/Sbh Jadi Guru Kebangsaan di Lanny Jaya

    LANNY JAYA - Di balik sejuknya udara pegunungan dan kabut pagi yang menyelimuti Sekolah Dasar Goa Balim, semangat belajar anak-anak Papua tampak berkobar luar biasa. Mereka tersenyum, berbaris rapi, dan menyambut kehadiran tamu istimewa prajurit Satgas Yonif 408/Sbh dari Pos Wamitu, yang hari itu hadir bukan dengan senjata, tetapi dengan buku, papan tulis, dan semangat kebangsaan.  

    Pada Selasa (21/10/2025), para prajurit itu menjelma menjadi “guru kebangsaan”, memberikan pelajaran wawasan kebangsaan dan kedisiplinan kepada murid-murid di pedalaman Lanny Jaya. Suasana kelas yang biasanya sunyi mendadak hidup dengan tawa, lagu-lagu perjuangan, dan dialog ringan tentang cinta tanah air.  

    Danpos Wamitu, Kapten Inf Indra, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam mendukung pendidikan dan memperkuat semangat nasionalisme di wilayah terpencil.  

    “Kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ingin menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini. Anak-anak di sini adalah masa depan Papua, dan kami ingin mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka bagian penting dari Indonesia, ” ujar Kapten Indra dengan penuh semangat.  

    Dengan pendekatan “sekolah ramah budaya”, para prajurit menyesuaikan metode mengajar agar mudah diterima oleh anak-anak setempat. Mereka menggabungkan permainan, lagu, dan cerita-cerita kepahlawanan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan proses belajar terasa menyenangkan dan bermakna.  

    Salah satu guru SD Goa Balim, Ibu Kamertin Giawa, mengaku tersentuh dengan perhatian yang diberikan Satgas Yonif 408/Sbh.  

    “Kami sangat bersyukur atas kepedulian TNI. Anak-anak jadi lebih disiplin, berani berbicara, dan semakin semangat belajar. Kehadiran para prajurit memberi warna baru dan motivasi besar bagi sekolah kami, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.  

    Dari wajah-wajah polos itu, tersirat harapan besar. Ada yang bercita-cita menjadi guru, dokter, dan bahkan tentara bukti bahwa benih nasionalisme telah mulai tumbuh di tanah pegunungan.  

    Sementara itu, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari strategi pembangunan manusia di Papua melalui pendekatan kemanusiaan.  

    “Membangun Papua berarti membangun manusianya. Prajurit kami hadir bukan hanya menjaga perbatasan, tapi juga menyalakan semangat belajar dan cinta tanah air. Saat mereka mengajar di ruang kelas sederhana, mereka sebenarnya sedang menyulam benang Merah Putih di hati anak-anak Papua, ” tegas Mayjen Lucky.  

    Ia menambahkan bahwa pendidikan kontekstual adalah kunci untuk menjangkau wilayah pedalaman dan memperkuat rasa persatuan nasional.  

    “Senyum anak-anak di Lanny Jaya adalah jaminan masa depan Papua yang damai dan sejahtera. Dari tangan kecil mereka, masa depan Indonesia sedang ditulis dengan warna Merah Putih, ” pungkasnya.  

    Dengan langkah sederhana namun bermakna, Satgas Yonif 408/Sbh telah membuktikan bahwa di balik rimba pegunungan Papua, ada perjuangan lain yang tak kalah mulia perjuangan menanamkan kebangsaan dan harapan di hati generasi penerus bangsa. 

    (Lettu Inf Sus/ AG)

    satgasyonif408sbh lannyjaya papuadamai anakpapuacintankri tniuntukpendidikan
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Wujudkan Ketahanan Pangan, Babinsa Koramil...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Yonif 712/WT Hadiri Adat Bakar Batu,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Satgas Yonif 733/Masariku Jalankan Program "Peduli Gizi" bagi Anak Pedalaman
    Satgas Yonif 408/Sbh Gotong Royong Bersihkan Gereja Nenggeagin Jelang Konferensi Klasis
    Kehadiran TNI di Papua: Langkah Konstitusional Demi Melindungi Rakyat, Bukan Menindas
    Loreng di Tanah Adat: Satgas Yonif 700/WYC Ikut Siapkan Bakar Batu, Simbol Persaudaraan di Wuloni
    Peluk Harapan di Ujung Negeri: Prajurit Masariku Bawa Gizi dan Senyum Sehat untuk Anak Rimba Mumugu
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Demi Menjaga Ketahanan Pangan di Wilayah Papua Pegunungan, Satgas TMMD ke-126 Kodim 1702/Jayawijaya Berikan Benih Hortikultura kepada Masyarakat Kampung Algonik
    Dandim 1702/Jayawijaya Sambut Hangat Kedatangan Pangkogabwilhan III Di Wilayah Kabupaten Jayawijaya
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Demi Menjaga Ketahanan Pangan di Wilayah Papua Pegunungan, Satgas TMMD ke-126 Kodim 1702/Jayawijaya Berikan Benih Hortikultura kepada Masyarakat Kampung Algonik
    Dandim 1702/Jayawijaya Sambut Hangat Kedatangan Pangkogabwilhan III Di Wilayah Kabupaten Jayawijaya
    Bersatu Dengan Alam, Kodim 1701/Jayapura Turut Sukseskan Karya Bakti Pembersihan Lingkungan Pasar Youtefa
    Perpecahan di OPM: Empat Kodap Wilayah Mepago Tolak Ajakan Pimpinan untuk Melawan Aparat Keamanan
    OPM Serang Warga Sipil di Dogiyai: Dua Korban Tembak, Masyarakat Tuntut Keamanan dan Perdamaian
    Satgas Yonif 113/JS Menyapa Warga Zanepa: Hangatkan Hati dengan Silaturahmi Door to Door
    Tragedi Mengguncang Papua: Melany Wamea, Pengajar Asli Papua Dibunuh OPM di Yahukimo

    Ikuti Kami