Jurnalis Agung
INTAN JAYA - Di bawah langit biru Kampung Wandoga, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Jumat (14/11/2025) menjadi saksi bisu semarak keceriaan. Di tengah keindahan pegunungan yang membentang, tawa riang anak-anak berpadu dengan semangat para prajurit Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 500/Sikatan. Sebanyak 15 personel dari TK J2 Kout Satgas sukses menggelar program pendidikan interaktif bertajuk SAGU (Sikatan Ajak Generasi Maju).
Dipimpin oleh Serka Juanto, inisiatif SAGU hadir sebagai jembatan emas antara TNI dan generasi muda Papua. Program ini tak sekadar memberikan materi pelajaran, namun merangkai pembelajaran kreatif, permainan edukatif yang menyegarkan, hingga penyampaian materi dasar dengan sentuhan metode yang mudah dicerna. Anak-anak yang sebagian masih mengenakan seragam sekolah, duduk antusias melingkar. Para prajurit dengan sabar dan penuh makna menggunakan media sederhana, mengubah sesi belajar menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
TNI Menjadi Pelita Pendidikan di Tanah Pedalaman
Kapten Inf M. Nanang Muhtar, Dan TK J2 Kout Satgas Yonif 500/Sikatan, menjelaskan bahwa SAGU merupakan manifestasi nyata dukungan terhadap kemajuan pendidikan di Intan Jaya yang kerap terabaikan.
“Program SAGU ini kami laksanakan di setiap titik kuat yang berdekatan dengan pemukiman warga. Tujuan kami jelas: menumbuhkan semangat belajar anak-anak Papua. Mereka adalah masa depan Intan Jaya, dan peningkatan kualitas SDM harus dimulai sejak dini, ” tegas Kapten Nanang dengan penuh keyakinan.
Ia menambahkan, instruksi tegas dari Dansatgas Yonif 500/Sikatan adalah memastikan kehadiran TNI tidak hanya sebatas menjaga keamanan wilayah, melainkan juga memberikan kontribusi konkret dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua.
Energi Positif dari Senyum Anak-Anak
Bagi Serka Juanto, pemimpin hangat di balik kegiatan SAGU, pancaran keceriaan anak-anak adalah bahan bakar semangat terbesar bagi seluruh personel Satgas.
“Melihat mereka berani bertanya, menjawab, dan tertawa bersama kami adalah kebahagiaan tersendiri. Pesan utama kami sederhana: TNI ada untuk mereka, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi mendukung masa depan anak-anak Papua, ” ujarnya, matanya berbinar.
Sentuhan humanis ini juga dirasakan mendalam oleh masyarakat. Yulianus Sondegau, salah seorang tokoh masyarakat Wandoga, tak mampu menyembunyikan apresiasinya.
“Anak-anak di sini butuh perhatian dan motivasi. Kehadiran TNI dengan cara seperti ini membuat mereka merasa diperhatikan dan semangat sekolah meningkat. Kami sangat berterima kasih, ” ucap Yulianus dengan tulus.
Harapan Baru Bermekaran dari Gazebo Sederhana
Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai setiap sudut kegiatan SAGU. Di penghujung sesi, enggan berpisah terasa nyata dari raut wajah anak-anak. Sebagian dari mereka tak sabar ingin menunjukkan hasil belajar mereka kepada para prajurit yang telah menjadi inspirasi. Di sisi lain, anggota Satgas tersenyum bangga, menyaksikan perkembangan kecil namun sarat makna dari generasi penerus Papua.
Bagi Satgas Yonif 500/Sikatan, membangun Papua melampaui tugas keamanan semata. Ini adalah tentang menyalakan optimisme. Program SAGU menjadi bukti nyata bahwa TNI dan masyarakat Papua dapat berjalan bergandengan tangan, saling menguatkan, dan bersama-sama menerangi jalan masa depan Intan Jaya dengan cahaya harapan.
(PERS)
Ibrahim 
