LANNY JAYA - Di tengah kabut tebal yang menyelimuti pegunungan dan sunyinya lembah Kuyawage, tawa anak-anak memecah hening di Kampung Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Kamis (23/10/2025), prajurit Satgas Yonif 408/Suhbrastha Pos Kotis Kuyawage menghadirkan warna dan keceriaan lewat kegiatan menggambar dan mewarnai bersama anak-anak setempat sebuah langkah kecil yang menyentuh hati, namun bermakna besar bagi masa depan Papua.
Kapten Arm Kusuma Aji, Perwira Psikologi Satgas Yonif 408/Sbh, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis TNI untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan generasi muda di wilayah pedalaman.
“Di balik tugas menjaga keamanan, kami juga punya tanggung jawab untuk menjaga senyum anak-anak di perbatasan negeri ini. Melalui kegiatan menggambar dan mewarnai, kami ingin menumbuhkan semangat belajar, imajinasi, dan harapan mereka, ” ujar Kapten Kusuma dengan penuh semangat.
Anak-anak Kuyawage tampak antusias. Di tangan mungil mereka, lembaran kertas putih berubah menjadi karya penuh warna gunung biru, rumah sederhana, matahari tersenyum, dan pelangi yang membentang. Walau hanya dengan crayon seadanya, imajinasi mereka menghidupkan suasana kampung yang biasanya tenang menjadi riuh oleh tawa.
Salah satu anak, Nalis (9), tak mampu menyembunyikan kegembiraannya.
“Saya senang sekali Abang-abang Tentara ajari kami gambar. Saya mau bikin gambar banyak biar bisa tunjukkan ke Mama. Abang Tentara baik, mereka kasih kami warna, ” ujarnya polos, sembari memperlihatkan hasil karyanya yang penuh corak pelangi.
Tokoh masyarakat Kuyawage, Bapak Lani Wenda, mengaku terharu melihat kepedulian Satgas terhadap anak-anak kampung.
“Selama ini, anak-anak jarang dapat kegiatan seperti ini. Abang Tentara datang bukan cuma bawa senjata, tapi juga kasih ilmu dan kasih sayang. Ini bikin hati kami senang, bikin anak-anak semangat sekolah, ” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini bukan sekadar hiburan, melainkan investasi sosial yang mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. “Kalau TNI datang dengan hati, rakyat pasti buka hati juga. Kuyawage jadi lebih hidup, ” tambahnya.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian alat tulis dan makanan ringan untuk anak-anak. Wajah-wajah kecil itu pulang membawa karya mereka, dan lebih dari itu membawa kebanggaan bahwa mereka diperhatikan, dicintai, dan punya tempat di hati prajurit negeri ini.
“Setiap coretan warna dari anak-anak Kuyawage adalah harapan. Dan tugas kami, memastikan warna itu tidak pernah pudar, ” tutup Kapten Kusuma Aji.
(Lettu Inf Sus/AG)