Satgas Masariku dan Warga Nduga: Ibadah Bersama Rajut Kedamaian Papua

    Satgas Masariku dan Warga Nduga: Ibadah Bersama Rajut Kedamaian Papua

    NDUGA - Di tengah bentangan alam Nduga yang menantang, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku membuktikan bahwa tugas menjaga keamanan tak hanya tentang kekuatan militer, melainkan juga kehangatan hati. Pada Minggu (9/11/2025), suasana khidmat menyelimuti Kampung Krepkuri, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, saat para prajurit beribadah bersama masyarakat setempat. Momen ini menjadi saksi bisu tumbuhnya rasa kekeluargaan yang erat antara TNI dan rakyat di Tanah Papua.

    Lebih dari sekadar ritual keagamaan, ibadah bersama ini adalah jembatan untuk mempererat tali silaturahmi, membangun kepercayaan, dan menyatukan semangat kebersamaan. Ini adalah cara TNI untuk menyentuh hati, bukan hanya menjaga batas wilayah.

    “Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sahabat dan saudara yang berbagi suka dan duka. Melalui ibadah bersama ini, kami ingin mempererat kedekatan hati dengan warga dan menebarkan kasih di tengah tugas, ” ujar Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena.

    Letkol Julius menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat Papua, melampaui urusan keamanan. “Satgas Yonif 733/Masariku berkomitmen untuk selalu berkontribusi positif bagi masyarakat Papua. Tidak hanya di bidang keamanan, tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan. Kami ingin menjadi bagian dari perubahan baik di Nduga, ” pungkasnya.

    Perasaan haru dan syukur terpancar dari wajah Daniel Menjah, tokoh masyarakat Kampung Krepkuri. “Kami sangat senang dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI yang mau datang beribadah bersama kami. Ini bukti bahwa mereka peduli dan menghormati kami, bukan hanya datang untuk tugas, tapi juga membawa damai, ” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

    Keceriaan dan kedamaian membuncah saat warga dan prajurit larut dalam nyanyian pujian dan doa bersama. Tanpa sekat, mereka saling menguatkan dalam iman dan semangat persaudaraan. Sebuah pengingat indah bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang tulus melayani.

    Kegiatan sederhana ini menegaskan satu hal: TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kehadiran Satgas Yonif 733/Masariku di Nduga bukan hanya tentang menjaga dari ancaman luar, tetapi juga tentang merawat keharmonisan dan menebar kasih di hati masyarakat Papua. (jurnalis.id)

    tniuntukrakyat papuadamai satgashumanis ndugabersatu kasihdankebersamaan tnihadirdipapua
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Yonif 712: Ibadah dan Dukungan Ekonomi...

    Artikel Berikutnya

    Polda Papua Gelontorkan 165 Ton Beras Murah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami