Prajurit Banau Jadi Guru: Satgas 732 Bangun Harapan Pendidikan Papua

    Prajurit Banau Jadi Guru: Satgas 732 Bangun Harapan Pendidikan Papua

    PUNCAK - Di tengah keindahan pegunungan Puncak Papua yang sering diselimuti kabut, tepatnya di Distrik Wangbe, sebuah kisah inspiratif mulai terukir. Pada Sabtu (15/11/2025), prajurit dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga mengabdikan diri sebagai pilar pendidikan bagi anak-anak Kampung Wangbe. Dipimpin oleh Serda Arly dari Pos Wangbe, inisiatif ini dinamakan program Gadik (Tenaga Pendidik), yang bertujuan menyalakan api semangat belajar di hati para pelajar.

    Dengan seragam loreng yang biasanya melambangkan tugas pengamanan, para prajurit ini kini tampil sebagai pendidik yang sabar, mengajarkan materi vital seperti Bahasa Indonesia, membaca, berhitung, hingga pemahaman mendalam tentang wawasan kebangsaan. Mereka hadir untuk membekali generasi muda Papua dengan pengetahuan yang esensial.

    Suasana belajar di Kampung Wangbe terasa begitu hangat dan penuh keceriaan. Anak-anak menyerap setiap pelajaran dengan antusiasme tinggi, tak jarang mereka dengan berani mengajukan pertanyaan yang menunjukkan rasa ingin tahu mereka yang besar. Bagi banyak anak di wilayah pegunungan Puncak ini, kesempatan belajar tambahan seperti ini adalah anugerah yang sangat berharga, mengingat minimnya fasilitas pendidikan yang tersedia.

    Markus Wanimbo (58), seorang tokoh masyarakat setempat, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Ia mengungkapkan apresiasi mendalam atas kehadiran para prajurit yang kini beralih peran menjadi guru. "Kehadiran bapak-bapak TNI sangat membantu. Anak-anak dapat ilmu tambahan dan belajar dengan cara yang menyenangkan. Ini sangat berarti bagi kami yang tinggal jauh dari pusat pendidikan, " tuturnya dengan nada haru.

    Kapten Inf Gery, Danpos Wangbe, menegaskan bahwa program Gadik ini bukanlah sekadar kegiatan sporadis, melainkan bagian integral dari misi Satgas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah perbatasan. "Program Gadik ini adalah komitmen kami untuk mendukung pemerataan pendidikan di pelosok Papua. Kami ingin anak-anak di Wangbe memiliki motivasi dan keberanian untuk bermimpi besar. Mereka adalah masa depan bangsa, " tegasnya, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap masa depan anak-anak Papua.

    Menurutnya, kehadiran prajurit di lingkungan sekolah tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, membangun kepercayaan diri, serta memupuk rasa cinta tanah air yang kuat.

    Apresiasi penuh datang dari Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi TNI Habema. Beliau menekankan bahwa pendidikan merupakan komponen krusial dalam strategi menghadirkan negara hingga ke titik terjauh di Papua. "Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan Papua. Prajurit kami tidak hanya menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga kedaulatan intelektual generasi muda, " jelas Mayjen Lucky.

    Ia menambahkan bahwa kehadiran prajurit sebagai pendidik adalah bukti nyata bahwa negara senantiasa hadir untuk masyarakat di garis depan. "Setiap anak Papua berhak bermimpi. Ketika prajurit mengajar, itu artinya negara hadir. Kami akan terus mendukung pendidikan sebagai fondasi membangun Papua yang kuat, cerdas, dan penuh harapan, " pungkasnya dengan semangat.

    Melalui program Gadik ini, Satgas Yonif 732/Banau telah membuktikan bahwa pengabdian seorang prajurit tidak hanya diukur dari senjata yang mereka genggam, tetapi juga dari pena yang mereka gunakan untuk menemani generasi muda Papua meraih masa depan cerah. Di Wangbe, harapan itu kini bertumbuh, ditata dari ruang-ruang kelas sederhana di ketinggian Puncak Papua.

    (jurnalis)

    pendidikan papua satgas 732 tni ad papua kemanusiaan inspirasi
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Masariku Hadirkan Gizi untuk Generasi...

    Artikel Berikutnya

    Senyum Terukir di Nipuralome: Satgas TNI...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami