PUNCAK - Di tengah kesibukan menjaga kedaulatan bangsa di garis terdepan, Kampung Dangbet, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan perbatasan RI–PNG, merasakan kehangatan luar biasa pada Minggu (23/11/2025). Prajurit Pos Dangbet dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau tak hanya menjalankan tugas negara, tetapi juga merajut kebersamaan spiritual melalui ibadah Minggu bersama warga. Momen ini menjadi bukti nyata harmoni yang melampaui sekat antara aparat dan masyarakat Papua.
Ibadah yang dipimpin oleh Lettu Inf Simbolon berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan. Antusiasme warga Kampung Dangbet untuk bergabung menjadikan acara ini lebih dari sekadar ritual keagamaan; ia menjelma menjadi ruang penyatu hati antara para penjaga perbatasan dan penduduk yang mereka lindungi.
Melalui via telepon, Kapten Inf Henry, Komandan Pos Dangbet, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen TNI untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat. "Kami ingin menunjukkan bahwa TNI di perbatasan bukan hanya pengaman, tetapi juga sahabat bagi masyarakat. Ibadah bersama ini adalah bagian dari komitmen kami mempererat persaudaraan, " ujarnya, Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, kedekatan emosional semacam ini sangat krusial dalam menjaga stabilitas dan menumbuhkan rasa aman di wilayah yang menjadi garda terdepan Indonesia.
Bapak Enes, seorang tokoh masyarakat Kampung Dangbet, mengungkapkan rasa bahagianya atas kehadiran prajurit dalam ibadah tersebut. "Kami senang sekali bapak-bapak TNI mau beribadah bersama kami. Ini bukti bahwa mereka adalah bagian dari kami. Semoga kegiatan seperti ini terus ada, " tuturnya dengan penuh haru.
Bagi Bapak Enes, prajurit Banau kini bukan lagi sekadar penjaga tapal batas, melainkan saudara yang turut menyalakan semangat kebersamaan di tengah kehidupan mereka.
Apresiasi terhadap langkah humanis ini juga datang dari Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi Habema. Ia menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini dalam merawat hubungan harmonis di tapal batas. "Kehadiran prajurit dalam aktivitas spiritual masyarakat adalah fondasi membangun kepercayaan. TNI harus menjadi teladan moral bagi masyarakat di wilayah tugas, " tegas Mayjen Lucky.
Ia menambahkan bahwa setiap momen ibadah bersama adalah investasi jangka panjang untuk mewujudkan kedamaian di Papua. Menurutnya, Papua adalah tanah yang kaya akan kasih, tempat TNI dan rakyat berjalan dalam satu irama, disatukan oleh iman dan semangat kebangsaan.
Ibadah bersama ini secara gamblang menunjukkan bahwa di tengah kerasnya tugas menjaga perbatasan, prajurit Yonif 732/Banau tetap mengedepankan nilai kemanusiaan dan spiritualitas. Momen ini menjadi jembatan kokoh yang memperkuat kemanunggalan TNI–Rakyat, menegaskan bahwa kedamaian Papua sesungguhnya berawal dari hati yang disatukan oleh doa.
