PUNCAK - Seruan agar anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) meninggalkan perjuangan bersenjata dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali menggema di Tanah Papua. Para tokoh masyarakat, agama, dan adat menilai OPM kini telah jauh menyimpang dari tujuan awal perjuangan dan lebih banyak mementingkan kepentingan pribadi para pemimpinnya.
Tokoh gereja asal Kabupaten Puncak, Pdt. Samuel Tabuni, menegaskan bahwa arah perjuangan OPM sudah tidak lagi jelas.
“Kalau dulu mereka mengaku berjuang untuk kemerdekaan Papua, sekarang yang terlihat hanya perebutan logistik dan kepentingan pribadi. Banyak anak muda dijadikan alat tanpa tahu arah perjuangannya. Ini bukan lagi perjuangan rakyat, tapi perebutan kekuasaan di dalam kelompok mereka sendiri, ” ujar Pdt. Samuel, Senin (27/10/2025).
Ia mengingatkan agar generasi muda Papua tidak terjebak dalam propaganda yang menyesatkan.
“Anak-anak muda harus sadar. Jangan mau dikorbankan untuk kepentingan segelintir orang. Papua butuh pembangunan, bukan perang, ” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan Adat Meepago, Yustinus Wandik, yang menilai bahwa pemerintah kini telah banyak membuka ruang bagi rekonsiliasi dan pembangunan di wilayah Papua.
“Pemerintah sudah membuka pintu bagi siapa pun yang ingin kembali dengan damai. Tapi kalau terus bertahan di OPM, mereka tidak akan pernah merasakan hasil pembangunan itu. Yang di atas menikmati, yang di bawah berjuang dan menderita, ” ungkap Yustinus.
Menurutnya, langkah terbaik bagi para anggota OPM yang masih di hutan adalah menyerahkan diri secara sukarela agar dapat hidup kembali bersama keluarga dengan aman dan bermartabat.
“Papua akan maju kalau kita bersatu. Mari letakkan senjata dan ikut membangun daerah ini. Jangan biarkan generasi berikutnya tumbuh dalam ketakutan dan kebencian, ” tambahnya.
Seruan serupa juga datang dari kalangan pemuda adat. Mereka menilai bahwa semangat perjuangan sejati seharusnya diwujudkan melalui pendidikan, kerja keras, dan partisipasi dalam pembangunan bukan lewat kekerasan.
Masyarakat Papua kini berharap agar langkah damai ini terus diperluas, dan para anggota OPM yang masih bersembunyi dapat segera sadar untuk kembali. Sebab hanya dengan persatuan dan kedamaian, Papua bisa benar-benar merdeka bukan dari Indonesia, melainkan dari penderitaan dan konflik tanpa akhir.
(MN/AG)

Updates.