NENGGEAGIN - Senyum merekah dan tawa riang pecah di halaman SD Nenggeagin, Papua Tengah, pada Kamis pagi, (13/11/2025). Bukan dentuman senjata yang mereka sambut, melainkan kehadiran para prajurit Satgas Yonif 408/Sbh yang membawa bingkisan tak terduga: sikat gigi dan pasta gigi.
Kegiatan bertajuk “Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut” ini menjadi bukti nyata sisi humanis TNI di Tanah Papua. Personel Pos Nenggeagin dengan penuh kehangatan dan canda tawa mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri, khususnya gigi dan mulut, langsung kepada para siswa.
Para prajurit dengan lihai memperagakan teknik menyikat gigi yang benar, berinteraksi erat dengan anak-anak yang menirukan setiap gerakan dengan antusias. Suara tawa ceria mereka menggema, memecah kesunyian kampung di pegunungan Nenggeagin.
“Kami ingin anak-anak tahu bahwa menjaga kebersihan adalah awal dari kehidupan yang sehat. Kegiatan sederhana seperti menyikat gigi bersama bisa menumbuhkan kebiasaan baik sejak kecil. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen kebersamaan kami dengan masyarakat, ” ujar Kapten Inf Subur, Danpos Nenggeagin.
Lebih dari sekadar mengajarkan kebersihan, program edukasi ini turut mempererat tali persaudaraan. “Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai sahabat dan pendidik bagi generasi muda Papua, ” tambahnya, menunjukkan niat tulus para prajurit.
Momen bertukar sikat dan pasta gigi baru disambut dengan sorak kegembiraan oleh para siswa. Di tengah riangnya praktik menyikat gigi, terdengar ucapan polos dari Yoris, salah seorang siswa, “Terima kasih TNI, sudah kasih sikat gigi!”
Ungkapan sederhana itu meninggalkan haru dan senyum di wajah para prajurit. Di balik kepolosan itu, terbentang makna mendalam: ketulusan TNI telah berhasil menyentuh hati generasi penerus Papua.
Kehadiran TNI di Papua, seperti yang ditunjukkan di Nenggeagin, bukan sekadar menjaga kedaulatan negara. Ini adalah pelita harapan bagi masyarakat pedalaman, membantu membangun masa depan anak-anak melalui fondasi kesehatan dan kebersihan diri yang paling mendasar.
“Kami ingin anak-anak di Papua tumbuh sehat, cerdas, dan percaya diri. Karena dari senyum mereka, masa depan bangsa ini bersinar, ” tutup Kapten Subur, optimis menatap masa depan.
(PERS)

Ibrahim