PUNCAK - Di tengah hamparan keindahan alam Papua Pegunungan, sebuah inisiatif mulia tengah bergulir di Kampung Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak. Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau tak hanya menjalankan tugas pengamanan, namun juga merajut harapan melalui program 'Papua Melek', sebuah gerakan edukasi yang menyalakan kembali semangat belajar anak-anak di wilayah terpencil.
Sabtu (15/11/2025) menjadi saksi bisu semangat para prajurit yang rela turun tangan menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan generasi penerus. Serda Arly, salah satu prajurit dengan jiwa pengajar, memimpin langsung kegiatan ini, mengisi kekosongan tenaga pendidik yang menjadi tantangan nyata di perbatasan.

Para anggota Satgas yang memiliki latar belakang pendidikan beragam, tak ragu mengabdikan ilmunya. Mereka hadir untuk mengajarkan mata pelajaran fundamental seperti Bahasa Indonesia, membentuk karakter anak bangsa, serta menanamkan nilai-nilai luhur patriotisme dan cinta tanah air sejak usia dini. Sebuah investasi berharga bagi masa depan Indonesia.
Kapten Inf Gery, Komandan Pos Wangbe, menegaskan komitmen mendalam Satgas Yonif 732/Banau terhadap sektor pendidikan. Ia melihatnya sebagai salah satu pilar utama dalam menjalankan misi di tanah Papua.
“Program pengajaran ini merupakan komitmen Satgas Yonif 732/Banau untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama di perbatasan. Kami berharap kehadiran personel kami di ruang kelas dapat memotivasi anak-anak untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak takut bermimpi, ” ujar Kapten Gery, Rabu (17/11/2025).
Lebih dari sekadar transfer pengetahuan akademis, kegiatan ini dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Anak-anak di pedalaman Wangbe diajak untuk menjelajahi dunia ilmu dengan cara yang baru, membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada proses belajar.
Markus, seorang warga Kampung Wangbe, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya atas kehadiran para prajurit TNI. Ia merasakan langsung dampak positif program ini bagi anak-anak di desanya.
“Kehadiran bapak-bapak TNI sangat membantu, terutama untuk pelajaran tertentu yang sering kekurangan guru. Anak-anak jadi dapat tambahan ilmu, dan mereka senang karena cara mengajarnya berbeda dan membuat mereka semangat, ” tuturnya, Jumat (19/11/2025).
Program 'Papua Melek' ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran TNI di perbatasan melampaui dimensi keamanan semata. Mereka hadir sebagai agen perubahan, pendorong kemajuan pendidikan, dan pembawa harapan bagi anak-anak Wangbe. Dengan dukungan ini, diharapkan kualitas pendidikan mereka meningkat, membuka pintu kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang gemilang.
(jurnalis)

Updates.