INTAN JAYA - Di tengah selimut kabut yang membekap Pegunungan Tengah Papua, sebuah kisah kebersamaan terukir di Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (19/11/2025). Prajurit Satgas Yonif 712/WT dan warga Intan Jaya tak gentar oleh medan basah dan cuaca yang tak menentu. Mereka bersatu padu, mengembalikan kehidupan jembatan kayu yang runtuh akibat tanah ambles pasca hujan lebat.
Jembatan ini bukan sekadar tumpukan kayu; ia adalah nadi kehidupan bagi warga Eknemba. Dari derap langkah anak-anak menuju sekolah, jejak para petani ke kebun, hingga aliran sembako yang menopang kebutuhan sehari-hari, semuanya bergantung pada kokohnya jembatan ini. Runtuhnya jembatan seolah merenggut denyut kehidupan, menyisakan kecemasan dan kelumpuhan aktivitas.
Melihat kondisi yang memprihatinkan, personel Satgas 712/WT bergerak sigap. Tanpa menunggu aba-aba panjang, mereka merajut komunikasi dengan para tokoh kampung. Tak lama, alunan gergaji, kapak, dan denting tawa gotong royong memenuhi udara lembab pagi itu. Seragam loreng berpadu harmonis dengan pakaian adat, menjadi simbol persatuan yang tak terbantahkan.
“Jembatan yang terbuat dari kayu ini kami bangun kembali agar masyarakat bisa berjalan dengan aman. Runtuhnya jembatan terjadi karena tanah ambles akibat hujan deras beberapa waktu lalu, ” jelas Dan TK Eknemba, Kapten Inf Adryan Nanda.
Kapten Inf Adryan Nanda menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar respons cepat terhadap bencana. “Kami terus melibatkan masyarakat dalam kegiatan agar kebersamaan dan semangat gotong royong tetap terjaga, ” tambahnya, menunjukkan komitmen TNI untuk terus mendekatkan diri dengan rakyat.
Selesainya jembatan disambut riuh rendah sukacita oleh warga Eknemba. Perbaikan ini bukan hanya merangkai kembali dua sisi kampung, tetapi juga menyambungkan kembali urat nadi sosial dan ekonomi yang sempat terputus.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang dengan tulus membantu warga membersihkan jalan dan memperbaiki jembatan. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, ” ujar Kepala Kampung Eknemba, Piteriuz Muzizau, matanya berkaca-kaca penuh haru.
Tokoh pemuda setempat, Elia Muzizau, turut menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih Bapak TNI yang telah membantu membersihkan jalan dan memperbaiki jembatan di kampung kami. Semoga segala kebaikan dibalas dan diberkati, ” katanya dengan nada penuh harap.
Keberhasilan karya bakti ini bahkan menarik perhatian Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia memuji langkah Satgas Yonif 712/WT sebagai perwujudan nyata filosofi kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Prajurit harus menjadi solusi bagi setiap kesulitan rakyat. Yang dilakukan Satgas 712/WT di Eknemba adalah contoh nyata. Mereka tidak hanya menjaga wilayah, tetapi juga membangunnya, sebatang demi sebatang kayu, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.
Ia menambahkan, “Jembatan yang diperbaiki ini bukan hanya menghubungkan dua sisi kampung, tetapi juga hati prajurit dan hati rakyat. Gotong royong seperti ini adalah kekuatan sejati TNI di Papua, ” pungkasnya, menggarisbawahi makna mendalam di balik setiap upaya pembangunan.
Hari itu, kerja keras Satgas 712/WT dan masyarakat Eknemba menjadi bukti bahwa harapan bisa mekar, bahkan di tengah kabut tebal Pegunungan Papua. Ketika jembatan kembali berdiri kokoh, demikian pula keyakinan warga bahwa mereka tidak berjuang sendirian. TNI hadir, mendampingi setiap langkah mereka.
(jurnalis)

Updates.