Damai di Tanah Krepkuri: Prajurit Yonif 733/Masariku Beribadah Bersama Umat Katolik

    Damai di Tanah Krepkuri: Prajurit Yonif 733/Masariku Beribadah Bersama Umat Katolik

    NDUGA - Suasana khusyuk menyelimuti Gereja Katolik Desa Krepkuri, Kabupaten Nduga, ketika derap langkah prajurit TNI dari Satgas Yonif 733/Masariku memasuki rumah ibadah sederhana itu. Tak ada sekat antara seragam loreng dan pakaian jemaat; semuanya menyatu dalam semangat doa, persaudaraan, dan kasih. Minggu (26/10/2025).

    Kegiatan ibadah bersama yang dilaksanakan pada Minggu pagi ini menjadi wujud nyata komitmen TNI dalam menjalin keharmonisan dan menumbuhkan toleransi antarumat beragama di wilayah penugasan. Personel Satgas bukan hanya hadir sebagai tamu, tetapi juga ikut melayani mulai dari membantu pengaturan tempat duduk hingga membersihkan lingkungan gereja sebelum ibadah dimulai.  

    “Kehadiran prajurit di tengah-tengah ibadah ini memberi kami kekuatan dan rasa aman. Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Mereka datang bukan untuk berjarak, tapi untuk menjadi bagian dari kami, ” ungkap Bapak Antonius Wanimbo, tokoh umat Gereja Katolik Krepkuri, dengan mata berbinar.  

    Ibadah berlangsung penuh khidmat dan dipimpin oleh Pastor Markus Tabuni, yang dalam khotbahnya menyinggung pentingnya cinta kasih dan persatuan di tengah keberagaman.  

    “Kasih Tuhan bisa hadir lewat siapa saja termasuk para prajurit yang datang dengan hati tulus. Ini bukti bahwa iman dan persaudaraan bisa menyatukan kita semua, ” ujar Pastor Markus.  

    Sementara itu, Danpos Krepkuri, Letda Inf Fadli Rahman, menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari pendekatan humanis Satgas di wilayah tugas.  

    “Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membangun kedekatan batin dengan masyarakat. Melalui ibadah bersama, kami belajar untuk saling menghargai dan memperkuat rasa persaudaraan, ” ujarnya.  

    Aksi sederhana namun penuh makna ini mendapat apresiasi dari Panglima Komando Operasi TNI Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menilai kegiatan tersebut sebagai cerminan nyata wajah humanis TNI di Tanah Papua.  

    “Ketika prajurit ikut beribadah bersama rakyat, itu artinya mereka sedang menjaga damai dengan cara yang paling luhur lewat kasih dan keimanan. TNI hadir untuk menyatukan, bukan memisahkan, ” tegas Mayjen Lucky Avianto.  

    Dari Krepkuri, pesan damai itu bergema ke seluruh penjuru Nduga: bahwa di atas tanah yang pernah diliputi konflik, kini tumbuh benih kasih dan kebersamaan. Melalui langkah-langkah kecil seperti ibadah bersama ini, prajurit Yonif 733/Masariku membuktikan bahwa kedamaian bukan hanya dijaga dengan senjata, tetapi juga dengan hati yang tulus melayani.  

    (Lettu Inf Sus/AG)

    satgasmasariku papuadamai tnimanunggalrakyat ibadahbersama krepkurisejahtera nduga papua peguunungan
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Akhir Pelarian Berdarah: Panglima OPM Undius...

    Artikel Berikutnya

    Langkah Kasih di Tanah Papua: Satgas Yonif...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami