PUNCAK - Di tengah lanskap dingin Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sebuah inisiatif hangat terjalin antara prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) Pos Mayuberi dan para pemuda Kampung Mayuberi. Mereka bahu-membahu membangun lapangan voli baru, sebuah proyek yang lebih dari sekadar sarana olahraga, melainkan jembatan untuk menyatukan hati dan memupuk kepercayaan di wilayah yang dulunya kerap diliputi ketegangan.
Dipimpin langsung oleh Serda Eko, suasana gotong royong terlihat jelas. Puluhan prajurit TNI dan pemuda setempat bekerja bersama meratakan tanah, menancapkan tiang, hingga membentangkan net voli baru yang dibawa dari pos. Tangan-tangan yang terbiasa memegang senjata kini dengan sigap membangun harapan.
“Kami ingin kegiatan ini bukan hanya soal olahraga, tapi wadah mempererat silaturahmi dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat, ” ujar Serda Eko, usai kegiatan gotong royong pada Selasa (11/11/2025). Ia menambahkan, “Bagi kami, lapangan ini bukan cuma tempat bermain, tapi juga simbol keakraban. Lewat olahraga, kami ingin tumbuhkan kembali semangat persaudaraan dan rasa saling percaya.”
Seketika lapangan sederhana di kaki gunung itu rampung, riuh rendah suara kegembiraan menggema. Arena dadakan itu seketika menjadi saksi pertandingan persahabatan antara anggota Satgas dan para pemuda kampung. Gelak tawa, sorak tepuk tangan, dan semangat sportifitas menggantikan bayang-bayang kecemasan yang pernah menghantui wilayah tersebut.
Yusak Tabuni, salah seorang tokoh pemuda setempat, tak bisa menyembunyikan rasa syukur dan bangganya. “Kami sangat senang dan bangga. Sekarang kami punya tempat untuk berkumpul dan berolahraga. Terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang sudah bantu bangunkan lapangan ini. Ini bukan cuma tempat main, tapi tempat kami menyatu, ” tuturnya dengan mata berbinar.
Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kedekatan antara TNI dan masyarakat di Puncak terus terjalin melalui kegiatan-kegiatan positif dan menyentuh hati. Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif di Mayuberi.
“Tugas prajurit di Papua adalah tugas kemanusiaan — tugas hati. Kehadiran TNI di sana bukan semata menjaga keamanan, tapi juga menjadi Saudara Tua yang merangkul dan membantu mewujudkan harapan rakyat, ” tegas Mayjen Lucky Avianto. Ia melanjutkan, “Membangun lapangan voli mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Olahraga adalah bahasa universal yang menyatukan. Saat prajurit bermain bersama pemuda, saat itulah jembatan persaudaraan terbangun.”
Bagi warga Mayuberi, lapangan voli baru ini bukan sekadar fasilitas fisik. Ia menjelma menjadi simbol perdamaian dan kebangkitan sosial di tanah pegunungan Papua, tempat di mana tawa dan semangat kini bersemi menggantikan rasa takut. Setiap servis dan smash yang tercipta di lapangan itu kini menggaungkan pesan sederhana: TNI dan rakyat adalah satu keluarga, yang bersama menjaga, membangun, dan mencintai Tanah Papua. (jurnalis.id)
