LANNY JAYA - Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap rumah ibadah, prajurit Satgas Yonif 408/Sbh Pos Nenggeagin turun langsung membantu jemaat Gereja Kingmi Nenggeagin melakukan pembersihan lingkungan gereja. Kegiatan karya bakti itu dilakukan sebagai persiapan menjelang pelaksanaan Konferensi Klasis ke-III GKI Kingmi Kuyawage Tahun 2025, yang akan dipusatkan di Gereja Kingmi Nenggeagin, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Rabu (22/10/2025).
Dengan penuh semangat gotong royong, para prajurit TNI bersama warga setempat membersihkan halaman, menata taman, serta merapikan area sekitar gereja. Kehangatan kebersamaan terlihat jelas di tengah suasana penuh kekeluargaan, di mana batas antara seragam loreng dan pakaian jemaat seolah menghilang demi satu tujuan menciptakan rumah ibadah yang bersih dan nyaman.
Komandan Pos Nenggeagin, Kapten Inf Subur, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap acara keagamaan, tetapi juga wujud nyata dari kemanunggalan TNI dan rakyat.
“Kami hadir untuk membantu, bukan hanya menjaga keamanan. Membersihkan gereja ini adalah wujud kepedulian kami terhadap warga dan simbol toleransi antarumat beragama. Kami ingin memastikan Gereja Kingmi siap menyambut Konferensi Klasis ke-III GKI Kingmi Kuyawage, ” ujar Kapten Subur.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini menjadi sarana mempererat hubungan kekeluargaan antara Satgas dan masyarakat di wilayah penugasan.
“Kami akan selalu ada di tengah masyarakat, bekerja dan berbuat yang terbaik untuk mereka. Kemanunggalan TNI dan rakyat bukan slogan, tetapi nyata dalam tindakan, ” tegasnya.
Sementara itu, Pendeta Yemanus Murip, selaku pemimpin jemaat Gereja Kingmi Nenggeagin, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh personel Satgas yang telah ikut membantu.
“Kami bersama jemaat merasa senang dan bersyukur atas bantuan dari bapak-bapak TNI. Kehadiran mereka membuat kami lebih bersemangat menyiapkan acara besar ini. Dengan kerja sama ini, kami yakin Konferensi Klasis nanti akan berjalan lancar dan sukses, ” ungkap Pendeta Yemanus dengan penuh haru.
Ia menambahkan, kehadiran Satgas bukan hanya membawa rasa aman, tetapi juga semangat kebersamaan yang menumbuhkan optimisme baru bagi warga Nenggeagin.
Karya bakti bersama di Nenggeagin ini menjadi contoh nyata bahwa kehadiran TNI di Papua bukan semata menjalankan misi keamanan, melainkan juga menghadirkan kedamaian dan harmoni sosial.
Melalui kegiatan sederhana seperti membersihkan gereja, para prajurit Satgas Yonif 408/Sbh menunjukkan bahwa tugas menjaga kedaulatan negara juga berarti merawat kehidupan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Dengan langkah sederhana, TNI dan warga membuktikan bahwa kemanunggalan sejati lahir dari hati yang tulus untuk saling melayani. Gereja yang bersih bukan hanya simbol kesiapan acara, tetapi juga lambang persatuan di Tanah Papua.
(Lettu Inf Sus/ AG)