Kehadiran TNI di Papua: Langkah Konstitusional untuk Menjaga Kedaulatan, Bukan Menindas

    Kehadiran TNI di Papua: Langkah Konstitusional untuk Menjaga Kedaulatan, Bukan Menindas

    PAPUA - Dalam beberapa hari terakhir, kelompok bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali mengeluarkan pernyataan provokatif yang menolak rencana pembangunan pos militer TNI di Puncak Jaya dan sembilan wilayah lain yang mereka klaim sebagai “zona perang.” Kelompok tersebut juga mengancam akan melancarkan serangan terhadap aparat TNI-Polri dan memberikan ultimatum kepada masyarakat non-Papua untuk meninggalkan wilayah tersebut. Jum'at (17/10/2025).

    Pernyataan ini, selain menyesatkan, juga tidak dapat dibenarkan dari segi hukum dan kemanusiaan. Kehadiran TNI di Papua dan pembangunan pos militer merupakan langkah yang sah, legal, dan konstitusional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Beberapa dasar hukum yang mendasari langkah ini adalah:

    1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Pasal 30, yang menegaskan bahwa TNI adalah alat negara untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa.

    2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 3 dan 4 yang mengatur tentang Operasi Militer Selain Perang (OMSP), termasuk tugas TNI dalam mengamankan wilayah perbatasan dan mengatasi gerakan separatis bersenjata.

    3. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang struktur organisasi TNI, yang memperkuat Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) untuk menangani ancaman strategis di wilayah-wilayah tertentu.

    Pembangunan pos militer di wilayah rawan seperti Puncak Jaya bertujuan untuk menjamin keselamatan masyarakat, mendukung pembangunan nasional, dan mencegah penyebaran kekerasan oleh kelompok separatis bersenjata.

    TNI tidak hanya mengedepankan aspek militeristik, tetapi juga melakukan pendekatan yang lebih humanis sesuai dengan Inpres RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua. Kehadiran TNI bertujuan untuk:

    * Memberikan dukungan pengamanan di wilayah Papua.

    * Mendukung pemerintah daerah dalam penyediaan pelayanan dasar, pendidikan, dan kesehatan.

    * Membangun komunikasi sosial yang inklusif dengan masyarakat Papua.

    TNI tetap menjalankan tugasnya secara proporsional dan profesional, dengan berorientasi pada perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), sesuai dengan Hukum Humaniter Internasional.

    Ancaman yang dilontarkan oleh TPNPB terhadap masyarakat sipil non-Papua, serta serangan terhadap tenaga medis, pekerja infrastruktur, dan fasilitas umum, adalah bentuk terorisme menurut Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Tindakan ini juga melanggar prinsip-prinsip Hukum Humaniter Internasional, yang mengharuskan para pihak dalam konflik bersenjata untuk membedakan antara kombatan dan sipil, menghindari kerugian yang tidak proporsional terhadap masyarakat sipil, dan melakukan serangan dengan kehati-hatian.

    Kehadiran TNI di Papua bukanlah untuk menindas, melainkan untuk menjaga kedaulatan NKRI, serta melindungi hak dasar seluruh warga negara, termasuk masyarakat asli Papua. TNI bertugas dengan penuh profesionalisme dan komitmen terhadap legalitas, akuntabilitas, dan profesionalitas dalam menjalankan fungsinya. Upaya TPNPB-OPM untuk menciptakan ketakutan melalui kekerasan dan propaganda separatisme harus ditanggapi dengan tegas. Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam negara hukum. TNI akan terus menjalankan tugasnya untuk menegakkan hak asasi manusia, menjaga integritas wilayah NKRI, dan melindungi warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku atau asal-usul mereka.

    Authentication:

    Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

    kehadirantni papua tniuntukrakyat konstitusional nkri menjagakedaulatan humanistni profesionaltni
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau...

    Artikel Berikutnya

    Jumat Berkah, Satgas Yonif 700/WYC Rajut...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Darmawan Prasodjo: Elektrifikasi Kereta Api Hemat 70% Energi dan Ramah Lingkungan
    Marinir Peduli, Satgas Yonif 10/SBY Tebar Kasih di Susumuk dengan Bagi Baju Layak Pakai
    Satgas Yonif 113/JS Tebar Kasih di Tanah Intan Jaya: Warga Pogapa Rasakan Sentuhan Sehat Prajurit Jaya Sakti
    Satgas Yonif 113/JS Tebar Keceriaan di Tanah Bilai: Anak-Anak Homeyo Sambut Kasih Prajurit Jaya Sakti
    Langkah Kasih di Tanah Puncak: Satgas Yonif 142/KJ Tebar Kepedulian Lewat Pelayanan Kesehatan
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere
    Satgas Yonif 500/Sikatan Gelar Kegiatan “SIRIH” — Wujud Kasih Sayang TNI untuk Masyarakat Bilogai, Intan Jaya
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere
    Satgas Yonif 500/Sikatan Gelar Kegiatan “SIRIH” — Wujud Kasih Sayang TNI untuk Masyarakat Bilogai, Intan Jaya
    Bersatu Dengan Alam, Kodim 1701/Jayapura Turut Sukseskan Karya Bakti Pembersihan Lingkungan Pasar Youtefa
    Perpecahan di OPM: Empat Kodap Wilayah Mepago Tolak Ajakan Pimpinan untuk Melawan Aparat Keamanan
    OPM Serang Warga Sipil di Dogiyai: Dua Korban Tembak, Masyarakat Tuntut Keamanan dan Perdamaian
    Tragedi Mengguncang Papua: Melany Wamea, Pengajar Asli Papua Dibunuh OPM di Yahukimo
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere

    Ikuti Kami