Jejak Loreng di Batu: Prajurit Raja Alam Antar Sembako, Jalin Hati Warga Dokome

    Jejak Loreng di Batu: Prajurit Raja Alam Antar Sembako, Jalin Hati Warga Dokome

    PUNCAK JAYA - Di tengah dinginnya pagi Distrik Dokome, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Pegunungan Bintang, langkah tegap para prajurit Satgas Yonif 613/Raja Alam (RA) memecah kesunyian. Pada Jum'at (28/11/2025), mereka bukan sekadar membawa sekarung beras atau sebungkus gula; mereka mengusung amanah kepercayaan yang terjalin erat dengan hati warga di wilayah perbatasan RI–Papua Nugini.

    Menaklukkan medan batu yang licin dan berkelok tanpa bantuan kendaraan adalah perjuangan nyata bagi puluhan personel 613/RA. Aksi pembagian bahan makanan pokok ini dilakukan langsung dari pintu ke pintu, sebuah dedikasi tanpa batas demi memastikan bantuan pangan menjangkau mereka yang terisolasi akibat sulitnya akses dan mahalnya harga kebutuhan pokok.

    Kapten Inf Sudarno, Komandan Task Force Kompi (TK), menegaskan bahwa misi ini lebih dari sekadar tugas negara semata.

    “Medan di sini memang berat, tapi yang lebih berat adalah jika rakyat dibiarkan sendirian. Pembagian ini bukan hanya bantuan pangan, ini bagian dari pembinaan teritorial untuk memastikan kehadiran TNI benar-benar dirasakan sampai ke rumah warga, ” ungkap Sudarno, Jum'at (28/11/2025).

    Kisah pilu namun menyentuh datang dari Mama Yosepha (55), seorang warga Dokome. Dengan suara bergetar menahan haru, ia bercerita saat bantuan beras dan gula tiba di kediamannya.

    “Selama ini kami beli beras dan gula sangat mahal, jalannya jauh, barangnya juga kadang tidak ada. Saat Bapak Tentara datang ke rumah, kami bukan hanya senang… kami merasa tidak dilupakan, ” tuturnya lirih.

    “Terima kasih, Bapak dari Raja Alam. Tuhan berkati, ” tambahnya, merangkum rasa syukurnya yang mendalam.

    Apresiasi atas ketulusan para prajurit ini juga dilontarkan oleh Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menilai kehadiran Satgas 613/RA sebagai cerminan pendekatan keamanan yang mengedepankan sisi kemanusiaan.

    “Memenangi medan itu tugas. Memenangi hati rakyat itu tujuan. Prajurit 613/RA telah melakukannya dengan ketulusan menembus lereng, batu, dan hutan, ” ujar Avianto dalam keterangan terpisah.

    Lebih lanjut, Panglima menekankan bahwa ikatan emosional antara TNI dan masyarakat adalah fondasi strategis bagi terwujudnya stabilitas di Papua.

    “Inilah landasan kemajuan Papua: kepercayaan. Ketika rakyat merasa TNI ada dalam keluarga mereka, maka batas perbatasan menjadi titik persatuan, bukan keterpisahan, ” tegasnya.

    Bagi warga Dokome, hari itu menandai lebih dari sekadar tibanya bantuan sembako. Itu adalah momen ketika kaki-kaki berseragam loreng menorehkan jejak persaudaraan di atas bentangan alam terpencil Indonesia, membuktikan bahwa keamanan dan kemanusiaan dapat berjalan seiring, mengukir harapan baru di tanah Papua.

    (Wartamiliter)

    jejaklorengdokome rajaalamrebuthati yonif613ra tnimanunggalperbatasan habemauntukpapua sembakodoortodoor
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Wiratama Jangkau Eknemba: Kesehatan...

    Artikel Berikutnya

    Walet Sakti: Klinik Keliling Hadirkan Sehat...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami