PUNCAK - Sentuhan kasih yang tulus terpancar dari prajurit Pos Beoga, Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau, di Kampung Milawak, Puncak, Papua Tengah. Bukan dengan senjata, melainkan dengan bingkisan makanan dan minuman, para personel ini menjelma menjadi figur inspiratif bagi puluhan anak-anak dalam program humanis bertajuk “Banau Berbagi Jumat” pada Jumat (14/11/2025).
Di bawah pimpinan Letda Chk Fauzi, rutinitas penjagaan perbatasan sejenak ditinggalkan. Halaman Pos Beoga seketika berubah menjadi panggung keceriaan. Anak-anak Milawak menyambut kedatangan para prajurit dengan antusiasme yang membuncah, tawa riang memenuhi udara, menandakan kedekatan emosional yang terjalin.
Momen berbagi ini tak berhenti pada pemberian bingkisan semata. Para prajurit dengan sabar mendengarkan cerita anak-anak tentang sekolah, impian masa depan, hingga lika-liku kehidupan sehari-hari mereka. Interaksi hangat ini menjadi jembatan penting dalam mempererat hubungan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan masyarakat, khususnya generasi muda Papua.
“'Banau Berbagi Jumat' adalah bentuk kepedulian kami kepada anak-anak Papua. Mereka generasi penerus yang harus dijaga dan dikuatkan, ” ujar Kapten Inf Budi, Danpos Beoga, kepada media Sabtu, (15/11/2025).
“Kami tidak hanya menjaga perbatasan. Kami ingin hadir langsung, menyapa, memberi motivasi, dan membawa kebahagiaan. Program ini akan terus kami gelar, ” tambahnya, menegaskan komitmen Satgas untuk membangun kedekatan yang berkelanjutan dengan warga.
Apresiasi mendalam datang dari Mama Yulce, seorang tokoh masyarakat Kampung Milawak. Dengan suara bergetar menahan haru, ia mengungkapkan rasa syukurnya.
“Kami sangat berterima kasih. Bapak-bapak TNI bukan hanya bagi makanan, tapi kasih sayang. Anak-anak merasa diperhatikan dan disayang, ” ungkap Mama Yulce.
“Semoga kegiatan seperti ini terus ada. Anak-anak jadi senang dan bersemangat, ” sambungnya, penuh harap.
Program “Banau Berbagi Jumat” ini sejalan dengan arahan Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menekankan pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam setiap operasi TNI di Papua.
“Filosofi utama tugas kita di Papua adalah operasi kasih sayang. Prajurit harus hadir sebagai pelindung dan pengayom, bukan sekadar penjaga keamanan, ” tegas Mayjen Lucky.
“Ketika anak-anak tersenyum karena kehadiran prajurit kita, di situlah misi kita berhasil mewujudkan Papua yang damai dan penuh kasih, ” ujarnya, menggarisbawahi esensi keberhasilan misi TNI.
Lebih dari sekadar aksi sosial, “Banau Berbagi Jumat” merupakan investasi pada kepercayaan dan harapan bagi masa depan generasi muda Papua. Di Kampung Milawak, senyum ceria anak-anak menjadi bukti nyata bagaimana sentuhan kemanusiaan para prajurit TNI mampu menghangatkan hati dan merajut benang persaudaraan yang lebih kuat.
(jurnalis)
