TNI dan Warga Kendetapa: Natal Meriah, Aman, dan Penuh Kebersamaan

    TNI dan Warga Kendetapa: Natal Meriah, Aman, dan Penuh Kebersamaan

    INTAN JAYA - Di tengah dinginnya udara pegunungan Intan Jaya, Papua Tengah, suasana di Kampung Kendetapa pada Sabtu (29/11/2025) terasa hangat penuh semangat. Personel Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) Pos Agapa tak sekadar menjalankan tugas menjaga perbatasan, namun turut merajut kebersamaan dengan warga untuk menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Di bawah arahan Komandan Pos Agapa, Kapten Inf Doriman Rajagukguk, para prajurit bahu-membahu bersama pengurus Gereja Bethel Kendetapa. Gunting memotong pita, deru angin pegunungan seolah terdiam oleh tawa riang saat ornamen Natal dirangkai, lampu hias dipasang, dan dekorasi ditata apik. Sebuah sinyal bahwa di kampung terpencil ini, semangat perayaan Natal akan terasa begitu istimewa.

    “Kami bukan hanya menjaga batas negara, tetapi memastikan batas rasa aman dan bahagia masyarakat juga terlindungi. Ketika umat menyiapkan gereja, kami ikut menyiapkan suasana kebersamaan, ” ujar Kapten Doriman, menekankan bahwa kehadiran mereka lebih dari sekadar tugas militer.

    Elisa Selegani (50), Ketua Pengurus Gereja Bethel Kendetapa, merasakan langsung dukungan tak hanya di momen akhir tahun ini.

    “Mereka datang bukan seperti tamu, tapi seperti saudara kerja. Bantuan ini krusial, karena gereja jadi satu-satunya titik kumpul perayaan di sini. Dengan dekorasi selesai cepat, kami bisa fokus pada ibadah dan kesiapan Natal, ” ungkapnya, menunjukkan eratnya tali persaudaraan yang terjalin.

    Kehadiran para prajurit tak hanya memberi sentuhan estetika pada gereja, tetapi juga menenangkan hati warga. Milika Zanambani (39), salah seorang warga, berbagi rasa harunya.

    “Kalau TNI bisa duduk, menggantung dekorasi bintang, dan merapikan mimbar bersama kami, kami merasa tidak ada ruang tersisa untuk rasa takut. Gereja kami jadi indah, tapi hati kami yang paling tersentuh, ” tuturnya.

    Pendekatan humanis ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Pj Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, memandang dukungan keagamaan ini sebagai penguat stabilitas kampung.

    “Kedaulatan di pegunungan bukan hanya soal tapal batas, tetapi ketepatan hadir di ruang sosial. Nataru harus jadi perayaan kebahagiaan, bukan momentum kecemasan. TNI paham konteks itu, ” tegasnya.

    Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, menegaskan komitmen untuk memperluas program serupa ke kampung binaan lainnya.

    “Operasi teritorial yang ideal di Papua adalah saat prajurit masuk ke ruang kehidupan warga, termasuk keagamaan. Kami ingin Nataru jadi narasi damai yang dirasakan, bukan sekadar disampaikan, ” tegas Mayjen Lucky.

    Menjelang siang, dekorasi gereja telah rampung, lampu-lampu Natal menyala terang bahkan sebelum matahari terbenam. Di Kabupaten Puncak dan Nduga, ini bukan sekadar cerita tentang gereja yang lebih cantik menyambut hari raya. Ini adalah kisah tentang makna hadirnya negara di titik terjauh republik: melindungi, menghias, dan merawat kebahagiaan warganya.

    (Wartamiliter)

    tni nataru papua kendetapa keamanan kebersamaan
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Bantuan Sembako TNI AL Hangatkan Masyarakat...

    Artikel Berikutnya

    TNI Jemput Bola Kesehatan di "Tanah Kabut"...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami