PUNCAK - Suasana penuh semangat tampak di Kampung Mamere, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ketika anak-anak setempat dengan ceria mengikuti kegiatan belajar bersama prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Jenggeren. Dalam kegiatan bertajuk “Papua Melek Bahasa Indonesia”, para prajurit turun langsung untuk mengajar membaca, menulis, dan berbicara dalam Bahasa Indonesia secara interaktif dan menyenangkan.
Program yang dipimpin oleh Serda Mudahri ini bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan dasar berbahasa Indonesia bagi anak-anak Papua yang tinggal di daerah pedalaman, sekaligus memperkenalkan nilai persatuan dalam keberagaman.

“Kami ingin anak-anak di sini bisa berkomunikasi dengan lebih luas dan percaya diri. Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga simbol persatuan bangsa. Kami berharap, lewat kegiatan sederhana ini, anak-anak Papua tumbuh menjadi generasi cerdas dan cinta Tanah Air, ” ujar Kapten Inf Mahfud, Danpos Jenggeren Satgas Yonif 732/Banau, dengan penuh optimisme. Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan kreatif mulai dari permainan bahasa, bernyanyi bersama, hingga latihan menulis huruf. Anak-anak terlihat antusias mengikuti setiap sesi, bahkan beberapa di antara mereka menunjukkan kemampuan baru dalam menyusun kalimat pendek dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu tokoh masyarakat Kampung Mamere, Bapak Daiman, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian dan kepedulian prajurit TNI terhadap pendidikan anak-anak di daerah terpencil.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dari Pos Jenggeren. Anak-anak kami jadi berani berbicara pakai Bahasa Indonesia. Selama ini kami kesulitan mengajari mereka karena kami sendiri terbatas. Sekarang mereka jadi semangat belajar, ” ungkap Daiman dengan haru.
Bagi masyarakat Kampung Mamere, kegiatan ini bukan hanya sekadar belajar bahasa, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan antara TNI dan warga. Anak-anak kini tidak hanya mengenal huruf dan kata, tetapi juga memahami arti pentingnya persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia.
“Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Papua, ” tambah Kapten Mahfud. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di pedalaman pun punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi bangsa.”
Melalui kegiatan “Papua Melek Bahasa Indonesia”, Satgas Yonif 732/Banau menegaskan perannya bukan hanya sebagai penjaga batas negeri, tetapi juga sebagai pelopor pendidikan dan persatuan di tanah Papua.
(Umlkh 27/AG)

Updates.