OPM Nyatakan Tidak Bertanggung Jawab atas Kematian Guru Melany Wamea, TPNPB Dikecam Masyarakat Papua

    OPM Nyatakan Tidak Bertanggung Jawab atas Kematian Guru Melany Wamea, TPNPB Dikecam Masyarakat Papua

    Yahukimo, Papua - Pernyataan mengejutkan datang dari juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Sebby Sambom, yang menyatakan bahwa kelompoknya tidak akan bertanggung jawab atas kematian tragis Melany Wamea, seorang guru asal Papua yang dibunuh dengan kejam di Kabupaten Yahukimo. Pernyataan ini langsung menuai kecaman keras dari masyarakat Papua yang merasa bahwa OPM semakin kehilangan arah moral dan kemanusiaan.

    Melany Wamea dikenal sebagai seorang guru yang berdedikasi tinggi. Ia memilih untuk mengabdi di wilayah pedalaman Yahukimo, membawa harapan pendidikan bagi anak-anak Papua yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas. Namun, pengabdiannya harus berakhir dengan tragis ketika jasadnya ditemukan tewas akibat luka tembak, yang diduga kuat merupakan ulah kelompok bersenjata OPM yang beroperasi di wilayah tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui media daring, Sebby Sambom menegaskan bahwa TPNPB OPM tidak akan meminta maaf ataupun bertanggung jawab atas kematian Melany Wamea, mengklaim bahwa peristiwa tersebut bukan bagian dari operasi mereka.

    “Kami tidak akan bertanggung jawab atas kematian guru tersebut. Itu perintah dari komando pusat, ” ujar Sambom pada Kamis (16/10/2025).

    Pernyataan ini semakin memicu kekecewaan di kalangan masyarakat Papua, khususnya di Yahukimo. Yulianus Wenda, tokoh masyarakat setempat, menilai bahwa pernyataan Sebby Sambom sangat tidak manusiawi dan menunjukkan sikap lepas tangan terhadap penderitaan rakyat.

    “Bagaimana mungkin mereka mengaku pejuang rakyat Papua, tapi saat rakyat sendiri menjadi korban, mereka malah cuci tangan? Ini bukti bahwa OPM sudah kehilangan rasa kemanusiaan, ” ungkap Yulianus dengan nada geram.

    Menurutnya, masyarakat sudah lelah dengan kekerasan yang terus berlanjut atas nama perjuangan yang justru menyusahkan rakyat sendiri. “Melany itu bukan musuh. Dia adalah orang yang membawa terang bagi anak-anak kami. Membunuhnya adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat sendiri, ” tambahnya dengan tegas.

    Kecewa dengan sikap kelompok OPM, masyarakat Papua kini menyerukan agar keadilan ditegakkan, serta keamanan dan perlindungan bagi tenaga pengajar yang masih setia mengabdi di pedalaman terus ditingkatkan. Meskipun Melany Wamea telah pergi, semangat dan pengabdiannya akan terus hidup sebagai pengingat bahwa kemajuan Papua sejatinya lahir dari pendidikan, bukan dari senjata dan kekerasan.

    (APK/ Redaksi (JIS) 

    kematianmelanywamea opm pendidikanpapua kemanusiaan keamananpapua solidaritaspapua pahlawanpendidikan kematianmelanywamea opm pendidikanpapua kemanusiaan keamananpapua solidaritaspapua pahlawanpendidikan
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Berikutnya

    Aksi Brutal OPM Kodap XVI Yahukimo Tewaskan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    AHY Tegaskan KAI Wajib Sehat Demi Kelancaran Utang KCIC
    Kondisi Kesehatan Jadi Alasan, Anak Riza Chalid Dipindah ke Rutan Salemba
    Dua Wanita Terancam Hukuman Mati Bawa 8,26 Kg Sabu dan 10 Ribu Ekstasi
    OPM Sebabkan Pengungsian Massal di Kampung Moyeba, Warga Mencari Perlindungan di Hutan
    Perpecahan di OPM: Empat Kodap Wilayah Mepago Tolak Ajakan Pimpinan untuk Melawan Aparat Keamanan
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Dari Senjata ke Cangkul: Satgas Yonif 700/WYC Bangun Harapan Papua Lewat Kebun Keladi di Puncak
    Pekerjaan Sasaran Fisik Satgas TMMD ke-126 Kodim 1702/Jayawijaya Berupa Rumah Sehat Telah Mencapai Progres 48%
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Dari Senjata ke Cangkul: Satgas Yonif 700/WYC Bangun Harapan Papua Lewat Kebun Keladi di Puncak
    Pekerjaan Sasaran Fisik Satgas TMMD ke-126 Kodim 1702/Jayawijaya Berupa Rumah Sehat Telah Mencapai Progres 48%
    Bersatu Dengan Alam, Kodim 1701/Jayapura Turut Sukseskan Karya Bakti Pembersihan Lingkungan Pasar Youtefa
    Perpecahan di OPM: Empat Kodap Wilayah Mepago Tolak Ajakan Pimpinan untuk Melawan Aparat Keamanan
    OPM Serang Warga Sipil di Dogiyai: Dua Korban Tembak, Masyarakat Tuntut Keamanan dan Perdamaian
    Tragedi Mengguncang Papua: Melany Wamea, Pengajar Asli Papua Dibunuh OPM di Yahukimo
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere

    Ikuti Kami