Dari Senjata ke Cangkul: Satgas Yonif 700/WYC Bangun Harapan Papua Lewat Kebun Keladi di Puncak

    Dari Senjata ke Cangkul: Satgas Yonif 700/WYC Bangun Harapan Papua Lewat Kebun Keladi di Puncak

    PUNCAK - Di balik ketegangan tugas pengamanan wilayah pegunungan Papua yang sering diberitakan, terselip sebuah cerita kemanusiaan yang menggugah. Pada Jumat (17/10/2025), suasana sejuk Kampung Nipuralome, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, menjadi saksi kebersamaan prajurit TNI dan warga dalam kegiatan bercocok tanam keladi pangan lokal khas Papua yang sarat nilai budaya dan ketahanan hidup.

    Namun kali ini, para prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) dari Pos Titik Kuat Bendungan tidak sedang memanggul senjata. Mereka turun ke kebun memegang cangkul, mencangkul tanah, menanam umbi, dan membaur bersama masyarakat dalam program Pembinaan Teritorial (Binter) terbatas yang dipimpin Danpos Titik Kuat Bendungan, Lettu Inf Risal.

    Di lereng pegunungan yang sunyi itu, tawa dan cerita terdengar akrab di antara prajurit dan warga. Anak-anak kampung ikut membantu menanam bibit sambil bersenda gurau, seolah menghapus batas antara aparat dan rakyat. Aktivitas sederhana ini menghadirkan pesan kuat: kehadiran TNI di Papua bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga menunjang kesejahteraan masyarakat secara nyata.

    “Kami tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tapi juga ingin menumbuhkan harapan bersama masyarakat. Menanam keladi ini bukan sekadar bercocok tanam, tapi menanam semangat untuk hidup mandiri dan sejahtera, ” ujar Lettu Inf Risal, penuh semangat.

    Keladi dipilih bukan tanpa alasan. Tanaman ini menjadi sumber pangan utama masyarakat pegunungan Papua dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi tanah serta cuaca ekstrem. Melalui kegiatan ini, Satgas Yonif 700/WYC mendorong masyarakat untuk kembali mengelola lahan sebagai sumber ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Binter yang mereka jalankan bukan sekadar program formal, melainkan aksi keberpihakan terhadap masa depan warga.

    Warga Kampung Nipuralome menyambut kegiatan ini dengan hangat. Mereka mengaku terbantu sekaligus merasa dihargai karena prajurit datang bukan sekadar memberi instruksi, tetapi ikut bekerja bersama mereka dari pagi hingga siang.

    Program ini juga sejalan dengan arahan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menekankan pentingnya pendekatan humanis di Papua.

    “Pendekatan kami di Papua adalah pendekatan kemanusiaan yang terintegrasi dengan pembangunan. Prajurit TNI adalah motor penggerak ketahanan pangan di daerah penugasan, ” tegasnya.

    Lebih lanjut, Mayjen Lucky menambahkan: “Ketika prajurit terlibat menanam keladi, menanam padi, atau membantu panen, itu adalah pesan bahwa TNI hadir untuk membangun kesejahteraan dan kemandirian rakyat. Kami ingin warga Papua bangkit dan berdiri di atas kaki sendiri melalui hasil bumi mereka. Setiap benih yang ditanam hari ini adalah investasi masa depan Tanah Papua.”

    Kisah inspiratif di Nipuralome ini membuktikan bahwa keamanan dan kesejahteraan dapat berjalan berdampingan. Di tengah tantangan tugas operasi, prajurit TNI tetap menebar nilai persatuan, optimisme, dan pengabdian. Dari tanah Papua yang subur, benih persaudaraan tumbuh tanpa sekat, siap dipanen dalam wujud kedamaian dan kemakmuran.

    Sumber:
    Dansatgas Media HABEMA – Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

    tniprima habema papuabangkit yonif700wyc ketahananpangan nkrihargamati tnihadaprakyat
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Bangun Semangat Pemuda, Satgas TMMD Kodim...

    Artikel Berikutnya

    Kunjungan Kerja Menteri Energi dan Sumber...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Darmawan Prasodjo: Elektrifikasi Kereta Api Hemat 70% Energi dan Ramah Lingkungan
    Marinir Peduli, Satgas Yonif 10/SBY Tebar Kasih di Susumuk dengan Bagi Baju Layak Pakai
    Satgas Yonif 113/JS Tebar Kasih di Tanah Intan Jaya: Warga Pogapa Rasakan Sentuhan Sehat Prajurit Jaya Sakti
    Satgas Yonif 113/JS Tebar Keceriaan di Tanah Bilai: Anak-Anak Homeyo Sambut Kasih Prajurit Jaya Sakti
    Langkah Kasih di Tanah Puncak: Satgas Yonif 142/KJ Tebar Kepedulian Lewat Pelayanan Kesehatan
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere
    Satgas Yonif 500/Sikatan Gelar Kegiatan “SIRIH” — Wujud Kasih Sayang TNI untuk Masyarakat Bilogai, Intan Jaya
    TNI Jadi Penyelamat Dahaga di Ilaga: Satgas Yonif 700/WYC Salurkan Air Bersih, Sentuh Hati Warga Papua
    Dari Tanah Menjadi Harapan: Satgas Yonif 700/WYC Gaungkan Kemandirian Pangan Bersama Warga Puncak Papua Lewat Kebun Keladi
    Wujud Kepedulian TNI, Satgas TMMD Serahkan Bola dan Gawang untuk Pemuda Kampung Algonik
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere
    Satgas Yonif 500/Sikatan Gelar Kegiatan “SIRIH” — Wujud Kasih Sayang TNI untuk Masyarakat Bilogai, Intan Jaya
    Bersatu Dengan Alam, Kodim 1701/Jayapura Turut Sukseskan Karya Bakti Pembersihan Lingkungan Pasar Youtefa
    Perpecahan di OPM: Empat Kodap Wilayah Mepago Tolak Ajakan Pimpinan untuk Melawan Aparat Keamanan
    OPM Serang Warga Sipil di Dogiyai: Dua Korban Tembak, Masyarakat Tuntut Keamanan dan Perdamaian
    Tragedi Mengguncang Papua: Melany Wamea, Pengajar Asli Papua Dibunuh OPM di Yahukimo
    Banau Berbagi Jumat: Satgas Yonif 732/Banau Bagikan Makanan untuk Anak-Anak Papua di Kampung Mamere

    Ikuti Kami