MUMUGU - Di tengah heningnya rimba Papua, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku mengubah hari biasa menjadi momen penuh makna. Bukan derap langkah siaga atau suara tembakan yang terdengar, melainkan tawa ceria anak-anak SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu 2 saat para prajurit datang membawa program kemanusiaan bertajuk “Masariku Peduli Gizi", Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini menjadi cerminan nyata bahwa kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di perbatasan bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga menyalakan harapan bagi masa depan anak bangsa.
Di sekolah sederhana yang terletak di pedalaman Mumugu itu, para prajurit berganti peran menjadi “guru gizi”. Mereka memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan makanan bergizi, cara menjaga kebersihan diri, serta pola hidup sehat yang mudah diterapkan oleh anak-anak di wilayah terpencil.
“Kami ingin anak-anak di sini tumbuh sehat dan kuat. Mereka adalah masa depan Indonesia, dan sudah sepatutnya mendapat perhatian yang sama seperti anak-anak di kota, ” ujar Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, saat ditemui usai kegiatan.
Usai penyuluhan, para siswa mendapat paket makanan tambahan bergizi berupa susu, telur, dan buah-buahan segar. Anak-anak tampak menikmati setiap suapan dengan wajah penuh bahagia. Suasana haru pun terasa, saat beberapa di antara mereka berlari memeluk para prajurit sebagai tanda terima kasih.
Kepala Sekolah SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu 2, Ibu Sinta, tak kuasa menahan rasa harunya.
“Program ini sungguh luar biasa. Anak-anak kami belajar tentang gizi dan langsung mendapatkan makanan sehat. Bantuan ini sangat berarti karena di daerah kami, akses gizi seimbang masih sulit, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kegiatan sosial ini juga mendapat apresiasi dari Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa aksi kemanusiaan prajurit di Papua adalah bagian dari strategi pembinaan teritorial.
“TNI tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga menjaga kehidupan. Setiap langkah mereka di Papua adalah bentuk pengabdian kepada rakyat. Membangun gizi anak-anak sama artinya dengan membangun masa depan bangsa, ” tegasnya.
Program Masariku Peduli Gizi menjadi wujud kemanunggalan TNI dan rakyat yang sesungguhnya. Di balik seragam loreng dan tugas berat menjaga kedaulatan, prajurit Masariku hadir sebagai pelindung dan sahabat bagi masyarakat.
Di ujung negeri, di tengah rimba Mumugu, mereka bukan hanya memberi makan tetapi juga memberi harapan.
(Lettu Inf Sus/ AG)