Kasih di Perbatasan: TNI Satukan Iman dan Persaudaraan di Dangbet

    Kasih di Perbatasan: TNI Satukan Iman dan Persaudaraan di Dangbet

    PUNCAK - Di garis depan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, tepatnya di Kampung Dangbet, kehadiran Satgas Pamtas Yonif 732/Banau bukan hanya menjaga kedaulatan, melainkan juga menabur kesejukan rohani. Pada Minggu (9/11/2025), suasana Kampung Dangbet dipenuhi lantunan doa dan pujian saat prajurit TNI dan warga larut dalam Ibadah Minggu bersama yang hangat.

    Dalam balutan kesederhanaan, prajurit penjaga perbatasan duduk bersanding dengan masyarakat, berbagi momen khusyuk memanjatkan doa dan puji-pujian kepada Tuhan. Ibadah yang dipimpin oleh Lettu Inf Simbolon ini menegaskan peran TNI yang melampaui tugas keamanan, merambah hingga penyebaran cinta dan kedamaian di hati masyarakat perbatasan.

    “Kegiatan seperti ini bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi wujud nyata pembinaan teritorial kami di wilayah perbatasan, ” ujar Danpos Dangbet, Kapten Inf Henry. Senin (10/11/2025).

    “Kami ingin masyarakat tahu bahwa TNI tidak hanya mengamankan perbatasan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan mereka berbagi suka dan duka, membangun keakraban dan kedamaian.”

    Suasana kekeluargaan kian terasa saat prajurit TNI memimpin pujian, berbagi firman, dan bernyanyi bersama warga. Momen ini menjadi cerminan kuat semangat kemanunggalan yang menjadi jiwa pengabdian TNI di tanah Papua.

    Bapak Krey, seorang tokoh masyarakat setempat, tak kuasa menahan haru. Ia mengungkapkan betapa berartinya kehadiran para prajurit TNI di tengah-tengah warga.

    “Kami sangat bersyukur dan bahagia, bapak-bapak TNI datang beribadah bersama kami. Kami merasa bukan hanya dijaga, tapi juga disayangi. Mereka bukan orang luar, tapi sudah seperti keluarga, ” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

    Bapak Krey menambahkan bahwa kegiatan semacam ini menjadi suntikan semangat bagi masyarakat.

    “Kami berharap kegiatan ibadah ini terus dilakukan. Bapak TNI membawa damai bagi kampung kami, ” harapnya.

    Menanggapi hal ini, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menekankan esensi kemanusiaan yang melekat pada setiap tugas prajurit di Papua.

    “Setiap prajurit TNI di Papua bukan hanya menjalankan operasi militer, tapi juga misi kemanusiaan. Ibadah bersama seperti ini menunjukkan bahwa jantung TNI berdetak untuk rakyat, ” tegasnya.

    Mayjen Lucky melanjutkan, pengamanan perbatasan tak boleh memadamkan sisi kemanusiaan dan spiritualitas prajurit.

    “TNI harus menjadi tiang spiritual, penopang sosial, dan sahabat masyarakat. Di Dangbet, prajurit Banau telah membuktikan, mereka bukan hanya penjaga tapal batas, tapi juga penjaga hati rakyat, ” pungkasnya.

    Kehadiran Satgas Yonif 732/Banau di perbatasan Papua–PNG menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir tidak hanya di medan tugas, tetapi juga meresap ke dalam relung hati masyarakat. Melalui aktivitas rohani yang menyatukan jiwa, para prajurit membangun jembatan kasih di ujung negeri, mengukuhkan makna kemanunggalan TNI dan rakyat. (jurnalis.id)

    tniuntukrakyat yonif732banau papuadamai ibadahperbatasan kemanunggalantni tnihumanis
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Berkah Damai di Kaki Gunung: TNI Sebarkan...

    Artikel Berikutnya

    Polda Papua Gelontorkan 165 Ton Beras Murah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Natal 2025, TNI–Jemaat GKII Antiokhia Yokatapa Satukan Doa, Kokohkan Damai di Intan Jaya
    ROSITA di Intan Jaya: TNI Borong Hasil Tani Mama Papua, Nyalakan Mesin Ekonomi di Pegunungan
    Di Bawah Cahaya Iman Tumbupur, Satgas 408/Sbh Rajut Damai lewat Ibadah dan Layanan Kesehatan
    Semangat Merah Putih Berkibar di Honai Jelang Natal Papua
    Doa Bersama di Goa Balim: Loreng dan Iman Tanda Damai Pedalaman Papua

    Ikuti Kami