NDUGA - Di tengah kabut duka pasca banjir melanda Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, atmosfer kebersamaan justru mengental. Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Dal tak tinggal diam, mereka merangkul erat masyarakat dalam ritual adat bakar batu yang digelar pada Jum'at (14/11/2025). Upacara ini menjadi penanda penutupan masa berkabung, sebuah penghormatan terakhir bagi para korban yang gugur dalam bencana alam tersebut, sekaligus menjadi pilar pengokoh solidaritas komunitas yang tengah teruji.
Bagi masyarakat Dal, bakar batu bukan sekadar ritual biasa. Ia adalah pusaka leluhur, simbol penghargaan tertinggi yang dipersembahkan bagi jiwa-jiwa yang telah berpulang. Kehadiran prajurit TNI dalam momen sakral ini melampaui tugas pengamanan, menjelma menjadi jembatan empati dan kedekatan yang mendalam dengan warga yang dilanda musibah.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI yang sudah hadir dan ikut dalam kegiatan duka ini. Kehadiran TNI membuat kami merasa tidak sendiri menghadapi musibah ini. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi masyarakat, ” ujar Melianus Namiangge, tokoh masyarakat Dal, dengan nada lirih, matanya berkaca-kaca menahan haru.
Danpos Dal, Letda Inf Prapdi Susanto, menegaskan bahwa peran TNI di tanah Papua tidak terbatas pada menjaga keamanan semata. Lebih dari itu, kehadiran mereka adalah untuk memberikan suntikan moral dan kekuatan batin bagi masyarakat yang sedang terpuruk.
“Kegiatan bakar batu ini adalah wujud empati kami kepada saudara-saudara yang sedang berduka. Kami berharap kebersamaan hari ini menjadi penguat semangat bagi warga yang terdampak bencana, serta mempererat hubungan kekeluargaan antara Satgas dan masyarakat Dal, ” ungkap Letda Prapdi.
Suasana hangat menyelimuti acara bakar batu. Setelah hidangan adat yang telah dimasak bersama dibagikan dan dinikmati, seluruh hadirin mengheningkan cipta dalam doa bersama. Doa dipanjatkan untuk keselamatan seluruh masyarakat, juga ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan para korban. Kehangatan yang tercipta menjadi bukti nyata bahwa TNI dan masyarakat Papua senantiasa berjalan beriringan, saling menguatkan, baik dalam suka maupun dalam nestapa. (PERS)
