PAPUA - Suasana hangat menyelimuti Pos Bendungan, Papua, pada Selasa (18/11/2025) pagi. Para prajurit dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti tak ragu turun tangan, bahu-membahu bersama warga dalam sebuah proyek yang menyentuh hati: pembangunan patung Misionaris Pendeta Gordon F. Larson. Beliau adalah sosok yang begitu melekat di hati masyarakat Papua berkat pengabdian dan cinta kasih yang tak terhingga.
Kegiatan Binter terbatas dalam bentuk karya bhakti ini dipimpin langsung oleh Lettu Inf Risal, Komandan Titik Kuat Pos Bendungan. Dengan peralatan seadanya, semangat gotong royong membuncah. Para prajurit dan warga bekerja sama membersihkan lokasi, mengangkut material, hingga menata pondasi patung yang akan menjadi saksi bisu persaudaraan mereka.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai sahabat dan saudara masyarakat. Patung ini adalah bentuk penghormatan terhadap jejak kemanusiaan Pendeta Gordon F. Larson, dan kami bangga bisa terlibat, ” ujar Sertu Awal, dengan sorot mata penuh semangat selama kegiatan berlangsung.
Menurut Sertu Awal, momen seperti inilah yang menjadi perekat emosional antara TNI dan masyarakat, utamanya di daerah pedalaman yang mengandalkan kekuatan gotong royong untuk setiap kemajuan.
Perwira Seksi Intel Satgas, Lettu Inf Risal, tak henti-hentinya mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. Ia melihat kegiatan ini sebagai bukti nyata semangat kebersamaan yang terus digelorakan TNI di tanah Papua.
“Karya bhakti ini bukan sekadar pekerjaan fisik, tetapi jembatan hati antara TNI dan masyarakat. Kami ingin memastikan kehadiran Satgas Yonif 700/WYC memberikan manfaat langsung, baik dalam keamanan maupun kesejahteraan warga, ” tegas Lettu Inf Risal.
Ia menambahkan, sosok Pendeta Gordon F. Larson memiliki tempat istimewa dalam memori kolektif masyarakat Papua. Oleh karena itu, pembangunan patung ini menjadi simbol yang kuat akan persatuan nilai religius, budaya lokal, dan solidaritas sosial.
Dari sudut pandang masyarakat, Tokoh Adat Bapak Daniel Murib mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus atas peran serta para prajurit.
“Anak-anak TNI ini bukan hanya menjaga kampung kami, tapi mereka hadir dan bekerja bersama kami. Patung Pendeta Larson sangat berarti karena beliau membawa pendidikan dan cinta kasih ke tanah ini. Kami bangga TNI mau turun tangan membantu, ” tutur Bapak Daniel Murib.
Kegiatan karya bhakti ini membuktikan bahwa hubungan harmonis antara TNI dan masyarakat Papua terus terjalin melalui aksi nyata. Lebih dari sekadar menjaga keamanan, Satgas Yonif 700/WYC turut berperan aktif dalam melestarikan nilai sejarah dan budaya yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Melalui kerja sama yang dilandasi ketulusan, pembangunan patung Pendeta Gordon F. Larson kini menjadi penanda persaudaraan yang kian mengakar kuat di bumi Papua.
(Jurnalis)
