LANNY JAYA - Suasana hangat menyelimuti Kampung Wamitu di Distrik Goa Balim, Kabupaten Lanny Jaya, Sabtu (8/11/2025). Di tengah kesejukan pegunungan Papua, prajurit Satgas Yonif 408/Suhbrastha (Sbh) yang tergabung dalam Tim Kuat (TK) Wamitu, turun langsung menemui warga dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos). Langkah sederhana ini menjadi jembatan penting untuk merajut silaturahmi dan membangun kepercayaan di wilayah terpencil.
Kapten Inf Indra, Komandan TK Wamitu, menjelaskan bahwa Komsos merupakan bagian integral dari strategi pembinaan teritorial yang dijalankan Satgas secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya kehadiran TNI tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tapi juga membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Melalui Komsos, kami datang ke kampung-kampung dan honai warga untuk mendengar langsung kebutuhan mereka, ” ujar Kapten Indra.
Lebih lanjut, Kapten Indra menambahkan bahwa personel Satgas dalam setiap kunjungannya tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga memberikan pelayanan kesehatan gratis dan uluran tangan bagi warga yang menghadapi kesulitan sehari-hari.
“Kami ingin TNI benar-benar hadir di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai penjaga, tetapi sebagai sahabat dan keluarga. Melalui dialog, kami bisa tahu apa yang dibutuhkan warga dan bersama mencari solusi, ” tambahnya.
Kehadiran prajurit Satgas Yonif 408/Sbh disambut dengan antusiasme yang tulus oleh warga Kampung Wamitu. Senyum dan sapaan ramah terpancar dari wajah mereka saat menyambut kedatangan para prajurit.
Mama Wanti, salah seorang warga, tak kuasa menahan haru. Ia mengungkapkan rasa senangnya atas perhatian yang diberikan para prajurit.
“Bapak-bapak TNI datang bukan hanya untuk jaga kampung, tapi juga dengar kami bicara, bantu obat dan kasih beras. Kami senang dan merasa aman. Mereka seperti saudara sendiri, ” tuturnya dengan nada bahagia.
Pendeta Amos Wetipo, tokoh masyarakat setempat, turut memberikan apresiasi atas pendekatan humanis yang ditunjukkan oleh TNI.
“Selama ini warga kadang takut bicara dengan aparat, tapi sekarang beda. Prajurit datang dengan hati. Mereka bawa pesan damai dan kasih, bukan senjata. Ini yang kami butuh di tanah Papua, ” katanya.
Kegiatan Komsos ini terbukti mampu mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Suasana kebersamaan yang terjalin menjadi bukti nyata bahwa pendekatan persaudaraan memiliki kekuatan yang jauh melampaui sekadar operasi keamanan.
“Kehadiran kami di Papua bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mendengar, membantu, dan menjaga, ” pungkas Kapten Indra.
Langkah-langkah kecil yang penuh makna ini menunjukkan bahwa keamanan dan kedamaian di Papua dapat tumbuh dari fondasi yang paling dasar: dari ruang-ruang perbincangan sederhana antara rakyat dan prajurit di bawah atap honai. (jurnalis.id)
