INTAN JAYA - Suasana khidmat dan penuh kehangatan menyelimuti Gereja Santa Kalina di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Minggu (9/11/2025). Di tengah lanskap pegunungan Papua yang memukau, hadirnya prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) membawa nuansa berbeda. Mereka tidak datang dengan atribut militer semata, melainkan dengan senyum tulus dan niat berbagi kasih melalui ibadah bersama jemaat setempat.
Ibadah yang dipimpin oleh Pastor Yansen Bagubau, seorang tokoh spiritual berusia 61 tahun, dihadiri ratusan warga Pogapa dan personel Satgas. Simfoni lantunan lagu rohani berpadu dengan doa yang mendalam, menciptakan atmosfer yang menyentuh kalbu. Pemandangan prajurit TNI yang berbaur akrab dengan jemaat, tanpa sekat perbedaan, menjadi saksi bisu bahwa kasih dan persaudaraan sejati tidak mengenal pangkat maupun batas.

Usai mengheningkan cipta dalam doa, personel Satgas Jaya Sakti melanjutkan kehangatan dengan membagikan bingkisan sederhana berupa roti, kue, dan minuman kepada seluruh jemaat yang hadir. Meski terlihat sederhana, momen berbagi ini memiliki makna mendalam, menjadi simbol kedekatan dan bentuk perhatian tulus TNI kepada masyarakat yang mereka layani di tanah Papua.
Perwira Rohani Satgas Yonif 113/JS, Letda Inf R.A. Nainggolan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari misi kemanusiaan dan pembinaan teritorial yang diemban oleh TNI. Tujuannya adalah untuk mempererat ikatan spiritual dan sosial dengan masyarakat di wilayah penugasan.
“Kami datang bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tapi juga untuk merawat hati. Melalui ibadah dan kebersamaan seperti ini, kami ingin menumbuhkan rasa damai dan memperkuat persaudaraan antara TNI dan masyarakat, ” ujar Letda Nainggolan dengan penuh ketulusan.
Antusiasme dan rasa haru terpancar dari Stevanus Bagubau (29), salah seorang jemaat, yang mengaku sangat tersentuh oleh perhatian dan kepedulian prajurit TNI terhadap warga Pogapa.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dari Satgas Jaya Sakti. Mereka datang tidak hanya untuk menjaga kami, tapi juga ikut beribadah dan berbagi berkat bersama. Ini hal yang sangat berkesan bagi kami, ” ungkap Stevanus, sembari menebar senyum haru.
Apresiasi serupa juga datang dari Pastor Yansen Bagubau. Beliau menilai bahwa kehadiran Satgas tidak hanya memberikan rasa aman dari sisi fisik, tetapi juga menyentuh kedalaman rohani warga.
“Kehadiran TNI di gereja kami hari ini sangat berarti. Mereka bukan hanya prajurit negara, tapi juga saudara dalam iman. Semoga hubungan baik ini terus terjalin dan membawa berkat bagi seluruh warga Pogapa, ” tutur Pastor Yansen penuh syukur.
Melalui inisiatif “Jaya Sakti Peduli dan Berbagi”, Satgas Yonif 113/JS menegaskan komitmennya bahwa tugas menjaga kedaulatan negara berjalan seiring dengan panggilan hati untuk melayani sesama. Dari tanah Papua, mereka berupaya membangun kedamaian melalui kasih dan menjahit tali persaudaraan melalui setiap tindakan pengabdian. (jurnalis.id)
