NDUGA - Di tengah hamparan keindahan alam Papua Pegunungan, sebuah monumen harapan baru berdiri tegak. Distrik Kenyam di Kabupaten Nduga kini memiliki ikon spiritual yang tak hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna mendalam. Patung Kristus Pembawa Damai, yang baru saja diresmikan pada Selasa, (18/11/2025), diharapkan menjadi penanda era baru kerukunan dan keteduhan bagi seluruh masyarakat.
Peresmian yang berlangsung khidmat di halaman Gereja Bethel Kenyam ini dipimpin langsung oleh Dansatgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, S.H. Kehadiran para tokoh gereja dan masyarakat setempat menambah kekhidmatan momen bersejarah ini, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Patung megah dengan gestur tangan terbuka ini bukan sekadar sebuah bangunan. Ia adalah perwujudan nyata dari komitmen Satgas Yonif 733/Masariku dalam merangkul dan mendukung kehidupan beragama di wilayah tugasnya. Letkol Inf Julius Jongen Matakena mengungkapkan harapannya agar patung ini dapat menjadi pengingat abadi tentang pentingnya menjaga kedamaian.
"Patung ini kami persembahkan sebagai simbol damai dan kasih bagi masyarakat Kenyam. Kami berharap keberadaannya dapat mempererat hubungan antarwarga dan menjadi pengingat bahwa kedamaian selalu harus dijaga bersama, ” ujar Letkol Inf Julius Jongen Matakena.
Rangkaian peresmian diawali dengan penandatanganan prasasti oleh Dansatgas, sebuah gestur simbolis yang mengukuhkan pembangunan dan rasa syukur atas kelancaran prosesnya. Momen ini disaksikan oleh jemaat Gereja Bethel dan seluruh anggota Satgas, mengukir jejak sejarah bagi warga Nduga.
Usai penandatanganan, suasana semakin syahdu dengan digelarnya doa bersama yang dipimpin oleh pendeta Gereja Bethel. Seluruh hadirin menundukkan kepala, memohon berkat dan perlindungan atas berdirinya patung yang membawa pesan universal ini. Pesan rohani yang disampaikan pendeta menggetarkan hati, mengingatkan akan kekuatan kasih dan pengharapan.
“Biarlah Patung Kristus Pembawa Damai ini menjadi seruan bagi kita semua: bahwa kasih selalu ada, damai selalu mungkin, dan pengharapan tidak pernah padam. Kiranya kasih Tuhan melingkupi seluruh masyarakat Nduga, ” ucap pendeta Gereja Bethel.
Acara ditutup dengan momen kebersamaan yang penuh haru. Sesi foto bersama di depan patung menampilkan sinergi antara prajurit Satgas Yonif 733/Masariku dan masyarakat Kenyam. Kristofel Wanimbo, seorang tokoh masyarakat yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya yang mendalam.
“Kami berterima kasih kepada Satgas Masariku. Patung ini bukan hanya bangunan, tetapi simbol harapan bagi masyarakat Kenyam. Semoga membawa damai dan mempererat kebersamaan kami di sini, ” tutur Kristofel Wanimbo.
Patung Kristus Pembawa Damai kini resmi menjadi ikon baru Distrik Kenyam. Kehadirannya menegaskan bahwa tugas Satgas Yonif 733/Masariku melampaui aspek keamanan, merambah pada dukungan moral, sosial, dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat. Ia menjadi pengingat abadi akan pentingnya harmoni dan persaudaraan untuk generasi yang akan datang.
(jurnalis)
